Sunday, 6 June 2010

[FYI] Sistem Koloid

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang ukuran partikelnya antara larutan dan suspensi, sehingga sistem koloid memiliki sifat –sifat yang khas .
Sistem koloid sangat berkait erat dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti bahan makanan , obat-obatan, darah , bahan kosmetika, cat dan lain-lain.

1.Komponen dan penggolongan sistem koloid
Komponen sistem koloid tersusun atas zat/medium terdispers ( partikel zat terlarut) dan zat /medium pendispers (zat yang melarutkan). Pada koloid partikelnya masih dapat diamati dengan mikroskop ultra dan memiliki ukuran 1 nm – 100 nm
(1 nm = 10-9 m) .
Dalam keseharian campuran digolongkan dalam bentuk larutan (dispersi molekuler), koloid (dispersi koloid) dan suspensi (dispersi kasar).
Perbedaan sifat Larutan , Koloid, Suspensi.
Larutan
(dispersi molekuler)
Koloid
(dispersi koloid)
Suspensi
(dispersi kasar)
a.Homogen
b.ukuran partikel kurang dari
1 nm
c.terdiri satu fase
d.stabil
e.tidak dapat disaring
a.Seperti homogen ,kenyata-
annya heterogen
b.Ukuran partikel 1 – 100 nm
c.terdiri dua fase
d.umumnya stabil
e.hanya dapat disaring de-
ngan penyaring ultra.
a.heterogen
b.Ukuran partikel lebih besar
100 nm
c.terdiri dua fase
d.tidak stabil
e.dapat disaring
Jenis-jenis Koloid
Terdispers
Pendispers
Padat
Cair
Gas
Padat
Sol padat
Sol
Aerosol padat
Cair
Emulsi padat
Emulsi
Aerosol cair
Gas
Buih padat
Buih
-
Emulsi
Terdapat dua jenis emulsi ,yaitu:
a.Emulsi minyak dalam air (O/W) : dapat larut dalam air (Contoh : santan)
b.Emulsi air dalam minyak (W/O) : dapat larut dalam minyak (Contoh :mentega)
Sol
Koloid yang terbentuk dari zat padat terdispers dalam cairan ini dibedakan atas dua jenis ,yaitu :
a.Sol liofob (sol): jenis koloid ini medium terdispersnya tidak suka /tidak
mengadsorbsi medium pendispers .
Contohnya : sol belerang, sol emas.
b.Sol liofil (Gel): jenis koloid ini medium terdispers dapat mengikat medium
pendispers .
Contohnya: lem kanji, agar-agar.
Perbedaan sifat Sol Liofob dan Sol Liofil
Sol Liofob
Sol Liofil
1.Tidak mengadsorbsi mediumnya
2.Stabil dalam konsentrasi kecil
3.Mudah terkoagulasi pada sedikit penam-
bahan elektrolit.
4.Viskositas rendah hampir sama medium
pendispers
5.Tidak reversibel
6.Efek Tyndal terlihat jelas
1.Mengadsorbsi medium pendispers
2.Relatif stabil
3.Sukar terkoagulasi/ menggumpal
4.Viskositas lebih tinggi dari medium pen-
dispers.
5.Reversibel
6.Efek Tyndal lemah
Sifat-sifat Koloid
Koloid mempunyai sifat-sifat yang spesifik/ khas ,yaitu :
1.Menunjukkan Efek Tyndal
Bila seberkas cahaya dilewatkan pada suatu koloid maka akan terjadi penghamburan cahaya oleh koloid tersebut, ini dapat dilihat dari samping .Pada larutan berkas cahaya akan nampak transparan, efek Tyndal terjadi .
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati dari sinar lampu senter di udara berkabut/ berasap.
2.Gerak Brown
Adalah gerak partikel koloid yang terus menerus secara zig –zag, hal ini bisa diamati dengan menggunakan mikroskop ultra. Gerak zig-zag partikel koloid timbul sebagai akibat dari partikel-partikel yang bergerak dan bertumbukan dengan partikel lain , semakin tinggi suhunya makin cepat gerakan partikel tersebut. Pada suspensi/ campuran kasar gerak ini tidak telihat, karena ukuran partikel suspensi terlalu besar .
Gerak Brown yang terjadi pada partikel-partikel koloid ini mampu menyeimbangkan gravitasi bumi itulah yang menyebabkan koloid bersifat stabil .
3.Bermuatan listrik
Umumnya koloid bermuatan listrik, karena partikel koloid mempunyai kemampuan mengadsorbsi ion akibatnya koloid bermuatan listirk. Koloid yang memiliki ion pelindung ini umumnya lebh stabil.
a..Adsorbsi
Partikel koloid dapat mengadsorbsi ion atau muatan listrik. Contohnya Fe(OH)3 bermuatan positif dalam air karena mengadsorbsi ion positif, sedang koloid As2S3 dalam air bermuatan negatif karena mengadsorbsi ion negatif.
Berdasar sifat adsorbsi ini sering dimanfaatkan untuk obat sakit perut karena bakteri ,yaitu dengan minum norit atau oralit .Norit dalam usus akan membentuk koloid yang mampu mengadsorbsi bakteri.
b.Elektroforesis
Untuk membuktikan bahwa koloid bermuatan positif atau negatif dilakukan dengan elektroforesis. Yaitu dengan cara larutan koloid dialiri arus listrik sehingga koloid akan bergerak kearah kutub yang berlawanan dengan muatan yang dimilikinya.
c.Koagulasi
Penggumpalan koloid disebut koagulasi. Penggumpalan koloid dapat dilakukan secara fisis ,mekanis maupun secara kimia.
- Cara mekanis : Penggumpalan koloid dapat dilakukan dengan cara pemanasan,
pengadukan dan pendinginan.
- Cara fisis : Penggumpalan koloid dengan menggunakan alat cotrel , ini biasanya
digunakan untuk membersihkan asap pabrik dari partikel padat yang turut
terbuang.
- Cara Kimia : Penggumpalan koloid dengan menambahkan elektrolit yang bersifat
berlawanan dengan muatan yang dimiliki koloid tersebut.
Pemurnian koloid
  1. Dialisis
Yaitu pemurnian koloid dengan cara memasukkan kolid dalam kantung semipermiabel yang kemudian dialirkan air terus-menerus pada kantung tersebut, sehingga muatan listrik/ion yang teradsorbsi akan hilang.
Prinsip ini diterapkan pada proses pencucian darah pada pasien gagal ginjal, karena sebenarnya ginjal berfungsi sebagai selaput permiabel yang dapat dilalui ion –ion yang mengotori darah.
  1. Penambahan sedikit elektrolit yang berlawanan dengan muatan koloidnya
Prinsip ini digunakan untuk menggumpalkan lateks atau getah karet dengan menambahkan asam format atau asam asetat. Tetapi bila ingin dalam perjalan lateks tidak menggumpal maka ditambahkan amonia.
  1. Dilewatkan medan listrik , prinsip ini sebenarnya diterapkan pada pabrik untuk membersihkan asap dari zat pencemar (partikel logam ) yang ikut terbuang bersama asap.
Pembuatan Koloid
Terdapat dua cara pembuatan koloid yaitu dengan cara dispersi dan dengan cara kondensasi. Cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel besar yang dibuat menjadi seukuran partikel koloid, sedang cara kondensasi adalah partikel seukuran partikel larutan yang dibuat besar menjadi seukuran partikel koloid.
  1. Dispersi
1.Cara mekanik
Contoh : a.Pembuatan sol belerang
Sol belerang dibuat dengan cara menggerus belerang padat yangdicampur
dengan gula pasir kemudian dilarutkan dalam air ssebagai medium
pendispers.
b.Pembuatan cincau dari daun cincau
Daun cincau dilumatkan bersama air hingga halus kemudian disaring
Filtratnya didiamkan maka akan terbentuk kolid cincau
2.Cara peptisasi
Caranya dengan memecah molekul besar menjadi molekul kecil seukuran koloid
dengan menambahkan zat kimia.
Contoh : a.Pembuatan sol Al(OH)3 dari endapan Al(OH)3 yang ditambakan larutan
AlCl3
b.Peptisasi As2S3 dalam air yaitu dengan menambahkan gas asam sulfida
(H2S)
3.Cara busur Bredig
Yaitu dengan meloncatkan api listrik dalam medium pendispers pada logam yang akan
dibuat sebagai koloid.
Contoh : Sol Emas, logam dialiri arus listrik kemudian dikonsletkan di dalam air

maka akan terbentuk sol emas.
  1. Cara kondensasi
1.Dengan reaksi hidrolisis
Pembuatan dengan menggabungkan ion, atom, molekul atau partikel yang lebih halus
membentuk partikel seukuran koloid.
Contoh : Pembuatan sol besi Fe(OH)3 ,air mendidih ditetesi larutan FeCl3
2.Reaksi Redoks
Contoh: Pembuatan sol belerang dari larutan SO2 dialiri gas H2S
Manfaat koloid
1.Untuk Penjernihan air, dimana air yang keruh untuk menjernihkan ditambah dengan tawas
Al2(SO4)3
2.Pemutihan gula pasir
3. Pembuatan cat
4. Pembuatan obat dll.
Comments
0 Comments

No comments :

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Jangan ngajakin berantem, apalagi sok2an bawa pasukan demi berantem di komentar ^_^
Your comment will help me make better article for this blog :)