Friday 16 February 2018

I Left Facebook Before It Was Cool



Gak kerasa udah 2 tahun (atau mungkin lebih) gue gak buka pesbuk (lebih dari 20 menit).

Selain gue gak ada waktu (maklum, orang kantor :v), guenya juga males. Terakhir tuh gue masih getol buka pesbuk tahun 2017 dan seiring berkembangnya my body, mind, and soul gue mulai sadar:
Facebook is ampas.
Why tho?
Karena puncaknya adalah di tahun 2017. Sebelumnya di akhir tahun 2016 ada kasus besar yang disebabkan oleh seorang gubernur DKI Jakarta saat itu (nama indonesianya) berinisial "BTP".  Dia udah seenaknya menghina ayat suci Al-Quran.

Nah yang bikin gue males adalah semua media rame ngebelain dia. Mulai dari blog, media berita, bahkan fp. Saat itu pula, gue mulai mengenal yang namanya HOAX. Mereka yang pada ngebelain itu bukan sering lagi, tapi always bikin tulisan bohong untuk dikonsumsi masyarakat.
Salah ya salah. Deal with it!
Setiap perbuatan ada tanggung jawabnya. Makanya sebelum ngomong dipikir dulu!! Apalagi lu itu seorang gubernur, man. Orang yang mengorganisir sebuah pemerintahan kecil tingkat provinsi.

With great power comes great responsibility
Nah media yang gue inget banget ngebelain si BTP itu adalah sebuah blog bernama Seword, media berita bernama Kompas, dan sebuah fan page bernama Kata Kita. Bahkan gue baru tau, Kompas adalah bagian dari pembuat HOAX dengan menulis berita berjudul "Polisi Menyita Senjata Tajam Dari Peserta Aksi 212" dengan menyertakan foto dari sebuah berita kriminal di Tribun Jatim sebagai bagian dari berita yang mereka tulis dan publikasikan. Untungnya gue dari dulu orangnya getol kalo baca sesuatu, pasti compare dulu dengan yg lain untuk periksa keasliannya.

Also, entah sepertinya emang Allah ngasih gue jalan untuk memberitahukan kebenarannya, saat November 2016 gue melintas di depan PMI DKI Jakarta yang di sampingnya ada masjid. Saat itu di masjid tersebut mereka pasang spanduk, sepertinya lagi mengkoordinir yang mau ikut 212. Saat itu lagi macet lumayan lama (belom ada jalan terowongan bawah seperti sekarang), gue perhatiin aja tuh. And you know what bro? Gak ada satupun dari mereka itu yang bawa senjata tajam ataupun terjadi transaksi duit. DAANNNN penyesalan terbesar gue waktu itu adalah:
GUE GAK BAWA HAPE UNTUK MENDOKUMENTASIKAN APA YANG GUE LIHAT!!!
Jadi kesaksian gue tingkat kredibilitinya berkurang drastis jadi 20%.
BASTAARRDDD!!! Sumpah kesel banget gue!!

Gue inget banget waktu itu ada ribuan komentar di berita si Kompas itu. Tapi apa feedback si Kompas setelah ketahuan berita palsunya? Cuma dihapus, man! Sampai detik tulisan ini dipublikasikan, mereka gak minta maaf sedikitpun untuk fitnah yang udah mereka publikasikan.

Ok, back to topic. Jadi alasan gue males buka pesbuk lagi adalah karena gue kuliah di universitas di Jakarta yang mayoritas mahasiswanya adalah cina (you know lah). Otomatis friendlist gue kebanyakan cina dan orang yang benci Islam. Mereka setiap hari share itu HOAX untuk ngebelain si BTP. Gue pribadi sih gak mau repot, langsung aja gue klik "Sembunyikan semua kiriman dari orang ini". Nah tapi waktu itu ada beberapa media berita yang masih memberitakan kebenaran. Gue share kan beberapa sebagai bahan compare untuk gue sendiri, ibaratnya untuk bookmark pribadi lah. Eh tapi gue malah dihujanin cacian dan makian dari mereka di Facebook Messenger.

Sejak saat itu kondisi pesbuk gue gak ada perubahan. Akhirnya setelah lulus kuliah, gue remove satu persatu makhluk seperti itu. Tapi apa toxic ini berhenti sampai di situ?
Tidak
Blog, fan page, dan media berita makin menjadi-jadi sampai detik tulisan ini dipublikasikan. DAN PARAHNYA, toxic  yang tadinya hanya dijangkiti oleh para cina itu menular ke pribumi yang beragama di luar Islam. Udah sering gue bilang, "Sumber tulisan itu penipu!" dan gue selalu hanya dapat jawaban "Kan cuma share". Seolah sengaja mau bikin gue marah, sampai detik tulisan ini dipublikasikan mereka masih melakukan itu. Pernah gue tes beberapa minggu untuk posting hasil jepretan gue sebagai anti-HOAX yang mereka sebar. Tapi justru yang gue dapet hanya cacian, makian, ngajak berantem, dan diketawain. Tapi masih berlanjut lagi dengan mewabahnya fan page HOAX yang membuat meme kebohongan, terutama untuk menyerang orang Islam. Melecehkan syariat Islam dan ayat suci sambil ditertawakan dengan alsan "Kan cuma meme. Butthurt banget sih lu". Yap, pesbuk semakin hancur dan toxic.

Belakangan ini gue baru tau bahwa blog bernama Seword, fan page bernama Kata Kita dan sejenisnya itu terorganisir sebagai JASMEV (Jokowi-Ahok Social Media Volunteer) yang emang sengaja bikin kebohongan demi membela Jokowi dan Ahok. Ok, fine. Sepertinya ini babak akhir gue dengan pesbuk. Good bye. Saatnya beralih ke instagram dan whatsapp.

Untuk lo yang baca tulisan ini, gue sarankan untuk meninggalkan pesbuk juga secepatnya. Atau mungkin lo bisa bikin tandingan untuk menyebarkan kebenaran sebagai anti-HOAX si Jasmev.
Comments
0 Comments

No comments :

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Jangan ngajakin berantem, apalagi sok2an bawa pasukan demi berantem di komentar ^_^
Your comment will help me make better article for this blog :)